Keuntungan dan Dampak Indonesia Bergabung dengan BRICS

banner 468x60

Bergabung dengan BRICS – Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) pada tahun ini, yang mengundang banyak pertanyaan di kalangan masyarakat. Apa saja keuntungan Indonesia masuk BRICS? Dan apa dampaknya bagi perekonomian Indonesia? Dalam artikel ini, kita akan mengupas keuntungan dan potensi dampak yang mungkin timbul dari keanggotaan Indonesia di BRICS.

Apa itu BRICS?

BRICS pertama kali dicetuskan oleh ekonom Jim O’Neill dari Goldman Sachs pada tahun 2001 untuk menggambarkan negara-negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan: Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sejak saat itu, BRICS terus berkembang dan menjadi blok yang berpengaruh dalam ekonomi dunia. Tujuan utama BRICS adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan kerja sama di antara negara-negara anggotanya serta memperjuangkan reformasi sistem keuangan dan politik internasional.

banner 336x280

Keuntungan Indonesia Bergabung dengan BRICS

1. Akses Kerja Sama Ekonomi dan Transaksi Komoditas

Salah satu keuntungan besar bagi Indonesia bergabung dengan BRICS adalah akses ke kerja sama ekonomi yang lebih luas, termasuk transaksi komoditas tertentu. Menurut Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Indonesia berpotensi mendapatkan harga komoditas yang lebih murah, seperti minyak mentah dari Rusia yang saat ini tengah diembargo oleh negara-negara Barat. Ini bisa membantu Indonesia menekan beban subsidi BBM yang cukup besar.

2. Memperluas Pasar Ekspor dan Menarik Investasi

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS membuka peluang untuk memperluas pasar ekspor dan menarik lebih banyak investasi. Dengan negara-negara anggota BRICS seperti Brasil, Rusia, India, dan China, Indonesia bisa mendapatkan akses ke pasar non-tradisional di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Hal ini penting untuk diversifikasi hubungan dagang Indonesia, yang sebelumnya lebih fokus pada ASEAN, APEC, dan G20. Menurut Jerry Sambuaga, mantan Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, BRICS memberikan peluang untuk mengeksplorasi pasar yang belum terjangkau, seperti Brasil di Amerika Latin dan Afrika Selatan di Afrika.

3. Memperkuat Posisi Indonesia di Kancah Internasional

Masuknya Indonesia ke dalam BRICS juga akan memperkuat posisinya di dunia internasional. BRICS mencakup sekitar 24% perdagangan global dan 28% PDB dunia, menjadikannya kekuatan ekonomi yang tak bisa diabaikan. Dinna Prapto Raharja, pendiri Synergy Policies, menjelaskan bahwa Indonesia akan semakin dihormati oleh negara-negara Barat, karena mereka menyadari bahwa Indonesia kini memiliki lebih banyak mitra dagang dan kerja sama ekonomi yang lebih luas. Hal ini memberi Indonesia lebih banyak pengaruh dalam forum-forum internasional.

Dampak Bergabungnya Indonesia dengan BRICS

1. Tantangan Politik dan Ekonomi

Meski banyak keuntungan yang bisa didapat, bergabung dengan BRICS juga membawa tantangan. Menurut Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, Indonesia perlu memperkuat hubungan dengan negara-negara BRICS selain China. Jika Indonesia terlalu condong ke China, keanggotaan di BRICS bisa jadi sia-sia karena Indonesia sudah memiliki hubungan ekonomi yang dominan dengan negara tersebut.

Selain itu, persaingan perdagangan global, terutama dengan Amerika Serikat, bisa memberi dampak negatif. Sebagai contoh, jika AS memberlakukan tarif tinggi terhadap produk-produk negara anggota BRICS, Indonesia bisa terkena imbasnya, terutama pada produk yang sangat bergantung pada pasar AS.

2. Risiko Terkait Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS sempat menuai kritik karena dianggap bertentangan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Namun, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS justru merupakan bagian dari politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia, yang menekankan kerjasama dengan berbagai pihak untuk kepentingan nasional.

Kesimpulan

Bergabung dengan BRICS memberikan Indonesia peluang besar untuk memperkuat posisinya di dunia internasional, memperluas pasar ekspor, serta mendapatkan akses ke kerja sama ekonomi yang lebih menguntungkan. Namun, Indonesia juga harus berhati-hati dalam menjaga hubungan politik dan ekonomi dengan negara-negara BRICS, terutama untuk menghindari ketergantungan pada satu negara atau terjebak dalam persaingan global yang bisa merugikan ekonomi nasional.

Dengan pertimbangan yang matang, Indonesia bisa memanfaatkan keanggotaan BRICS untuk mencapai tujuan pembangunan jangka panjang dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *