Rusia Membuktikan, Tembak 273 Drone-Rudal ke Ukraina dalam Semalam

banner 468x60

Ukraina kembali diguncang oleh gelombang serangan udara masif dari Rusia yang dimulai sejak Sabtu (24/5). Dalam aksi yang disebut-sebut sebagai serangan terbesar sejak perang dimulai, Moskow meluncurkan 273 drone dan puluhan rudal ke berbagai kota di Ukraina, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai lebih dari 60 lainnya.

Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, menggambarkan serangan ini sebagai aksi paling brutal sepanjang konflik.

banner 336x280

“Ini adalah serangan gabungan yang kejam, ditujukan langsung kepada warga sipil. Musuh kembali menunjukkan bahwa tujuannya adalah menyebar ketakutan dan kematian,” ujar Klymenko, seperti dikutip dari Reuters.

Drone dan Rudal Menghujani Kota-Kota Besar

Data dari Angkatan Udara Ukraina menyebutkan, total 298 drone dan 69 rudal telah ditembakkan oleh Rusia dalam semalam. Dari jumlah itu, militer Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan 266 drone dan 45 rudal. Serangan ini tak hanya berhenti di satu malam—hingga Minggu (25/5), dentuman dan ledakan masih terdengar di berbagai penjuru negara.

Sasaran serangan meliputi beberapa kota penting seperti Kyiv (ibu kota), Kharkiv (kota terbesar kedua), Mykolaiv di selatan, hingga Ternopil di wilayah barat.

Korban dan Kerusakan: Tak Ada yang Luput

Di Kyiv, 11 warga dilaporkan terluka akibat serangan drone. Meski tidak ada korban jiwa di ibu kota, wilayah sekitarnya mengalami kerugian lebih besar dengan empat orang dilaporkan tewas.

Sementara itu di Kharkiv, drone Rusia menghantam tiga distrik sekaligus. Wali Kota Ihor Terekhov mengatakan tiga orang terluka, dan sejumlah bangunan rusak berat. Ledakan bahkan menghancurkan jendela-jendela di blok apartemen bertingkat tinggi, membuat warga ketakutan dan bergegas mencari perlindungan.

Zelensky Minta Dunia Bertindak, Trump Bersuara

Menanggapi kekejaman ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan pada komunitas internasional—khususnya Amerika Serikat—untuk tidak tinggal diam.

“Diamnya dunia, termasuk Amerika, hanya akan menyemangati Putin. Setiap serangan teroris Rusia adalah alasan yang cukup untuk menjatuhkan sanksi baru,” tulis Zelensky melalui akun Telegram pribadinya.

Mantan Presiden AS Donald Trump pun angkat bicara.

“Saya tidak senang dengan apa yang dilakukan Putin. Dia membunuh banyak orang. Saya mengenalnya lama dan dulu kami akur, tapi sekarang dia kirim rudal ke kota-kota dan membunuh warga sipil. Saya tidak suka itu sama sekali,” ujarnya.

Pertukaran Tahanan: Di Tengah Serangan, Harapan Tipis Masih Ada

Di tengah serangan yang menghancurkan, sedikit titik terang muncul dari kesepakatan pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina. Kedua negara setuju untuk menukar masing-masing 1.000 orang tahanan, sebuah langkah langka menuju de-eskalasi di tengah ketegangan.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *