Bos Rental Mobil ; Kisah tragis menimpa keluarga pemilik rental Makmur Jaya, IAR (48), yang tewas ditembak di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Selasa, 31 Desember 2024. Putra mendiang, Rizky Agam, memberikan kesaksian terkait insiden tersebut, di mana ia menyebutkan bahwa ayahnya ditembak oleh pelaku setelah mencoba mengejar dan mencegat mobil yang diduga dibawa kabur oleh oknum penggelap mobil.
Kronologi Kejadian
Rizky Agam, putra IAR, menjelaskan bahwa pada hari tersebut ia bersama ayahnya dan beberapa rekan lainnya mengikuti jejak perjalanan mobil jenis Honda Brio miliknya yang diduga dibawa kabur oleh pelaku. Menurut Rizky, mobil tersebut awalnya melaju menuju Tol Cilegon arah Merak, Banten, namun kemudian berbelok ke arah Jakarta.
Kami terus memantau pergerakannya,” ujar Rizky, seperti yang dilansir detik.com.
Rizky kemudian meminta bantuan dari Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk melakukan blokade terhadap mobil tersebut. Mereka pun menyiagakan kendaraan di beberapa titik strategis, termasuk di gerbang tol Cikupa, Balaraja, dan Cikande.
Namun, setelah dilakukan pengecekan, Rizky menemukan bahwa mobil Honda Brio miliknya terparkir di Rest Area KM 45, tepatnya di area Indomaret. Ketika hendak mendekati mobil tersebut, Rizky mendapati bahwa mobilnya kosong, tidak ada orang di dalamnya.
Saat saya hendak mendekati dan membawa pelaku, tiba-tiba orang dari mobil Sigra menodongkan senjata api,” terang Rizky.
Penembakan yang Menewaskan Ayahnya
Tak lama setelah itu, penyerang yang berasal dari mobil Sigra tersebut menembakkan pistol sebanyak empat kali. Sayangnya, salah satu peluru mengenai tubuh IAR, yang saat itu adalah pemilik rental Makmur Jaya, dan menyebabkan nyawanya tidak tertolong.
Laporan Ditolak Polsek Cinangka
Dalam kesaksiannya, Rizky juga mengungkapkan bahwa pihak Polsek Cinangka sempat menolak laporan mereka yang meminta pendampingan polisi saat mengejar para pelaku. Rizky merasa bahwa pihak kepolisian tidak memberikan perhatian yang cukup, meskipun ia sudah menunjukkan bukti-bukti kepemilikan mobil, seperti BPKB, STNK, dan kunci cadangan.
“Kami sudah menunjukkan bukti-bukti kepemilikan mobil, termasuk BPKB dan STNK, namun mereka tetap menanyakan dokumen kepemilikan yang lebih rinci,” jelas Rizky.
Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, sebelumnya membantah adanya penolakan terhadap laporan tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian hanya meminta bukti kepemilikan kendaraan untuk memastikan status hukum mobil tersebut. Ia juga menambahkan bahwa jika mobil itu milik leasing, pihaknya membutuhkan dokumen hukum yang lebih lengkap.
“Polsek Cinangka tidak menolak bantuan, kami hanya meminta dokumen kepemilikan kendaraan yang sah,” ujar Asep.
Tangkapan Pelaku dan Penyidikan Lanjutan
Polisi kini telah menangkap empat pelaku yang terlibat dalam penembakan tersebut, termasuk AS, yang diduga merupakan penyewa pertama dan bagian dari komplotan penggelapan mobil. AS berhasil ditangkap oleh Polres Pandeglang dan kemudian diserahkan ke Polresta Tangerang.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah mengamankan seorang oknum prajurit TNI AL yang diduga terlibat dalam kasus penembakan ini. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut keterlibatan mereka dalam aksi penggelapan dan penembakan yang menewaskan IAR.
Kesimpulan
Kisah tragis yang menimpa keluarga IAR, pemilik rental Makmur Jaya, mencerminkan betapa seriusnya masalah penggelapan kendaraan sewaan yang dapat berujung pada tindak kekerasan. Meskipun polisi telah menangkap beberapa pelaku, proses penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap jaringan pelaku yang lebih luas. Kasus ini juga membuka perhatian akan pentingnya bukti yang jelas dalam pengaduan ke pihak kepolisian dan bagaimana petugas harus segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sebagai catatan, insiden ini juga menyoroti pentingnya pendampingan hukum dan dukungan yang memadai bagi para korban di tengah situasi darurat.