Fenomena Berburu Koin Jagat yang Viral, dan merusak Fasum
batararayamedia.co.id – Aplikasi Koin Jagat telah mencuri perhatian masyarakat Indonesia sejak awal tahun 2025. Fenomena ini semakin viral seiring dengan banyaknya orang, terutama anak muda, yang berlomba-lomba dalam Fenomena Berburu Koin Jagat. Koin virtual ini tersebar di berbagai lokasi nyata melalui fitur Treasure Hunt dalam aplikasi Jagat. Meskipun menawarkan hadiah yang menggiurkan, perburuan koin ini menimbulkan dampak negatif, seperti kerusakan fasilitas umum.
Aplikasi Jagat pertama kali diluncurkan pada Februari 2023 oleh Jagat Technology Pte. Ltd. Aplikasi ini memungkinkan pengguna berburu koin virtual yang tersembunyi di berbagai lokasi dengan bantuan teknologi peta digital. Konsep permainan berburu harta karun atau berburu harta karun ini mengharuskan pemain untuk mencari koin yang disebarkan berdasarkan petunjuk yang diberikan dalam aplikasi.
Koin Jagat: Hadiah Menggiurkan dan Kerusakan yang Ditimbulkan
Jagat menawarkan berbagai jenis koin dengan nilai yang bervariasi, yang dapat ditukar dengan uang atau hadiah lainnya. Berikut jenis koin yang bisa diburu oleh pemain:
- Koin Emas : Hadiah hingga Rp100 juta
- Koin Perak : Hadiah hingga Rp10 juta
- Koin Hoki : Hadiah antara Rp30 ribu hingga Rp1 juta
Namun, meskipun menawarkan keuntungan, perburuan koin ini juga membawa dampak yang merugikan. Beberapa fasilitas umum, seperti taman dan panel listrik, menjadi korban aksi pemain yang berusaha mendapatkan koin dengan cara merusak fasilitas tersebut. Berikut adalah laporan kerusakan yang terjadi di beberapa kota besar:
- Jakarta : Panel listrik di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) rusak.
- Bandung: Taman-taman seperti Taman Sukajadi, Taman Maluku, Taman Tegalega, Pet Park, Taman Panda, dan Taman Balai Kota mengalami kerusakan.
- Surabaya: Beberapa taman, termasuk yang berada di area Tugu Pahlawan, turut rusak akibat perburuan koin.
Panduan dari Aplikasi Jagat untuk Mencegah Kerusakan
Jagat memberikan beberapa panduan untuk memastikan pencarian koin dilakukan dengan cara yang aman dan tidak merusak fasilitas umum:
- Koin tidak tertanam di dalam tanah atau tanaman.
- Koin tidak diletakkan di tempat berbahaya seperti air atau area terlarang.
- Koin tidak disembunyikan di balik batu bata atau tempat lain yang perlu dipaksa untuk dibuka.
- Koin tidak berada di area yang tak diizinkan untuk dimasuki.
- Pencarian koin harus dilakukan dengan sopan, tidak merusak lingkungan, dan tidak mengganggu warga atau penjual di sekitar lokasi.
Pihak berwenang dan masyarakat pun semakin khawatir dengan dampak negatif dari fenomena ini. Meskipun aplikasi Jagat sudah memberikan panduan dan aturan yang jelas, aksi berburu koin yang tidak terkendali tetap berisiko merusak fasilitas publik dan menyebabkan kerugian.
Tren Berburu Koin Virtual: Mengingat Pokemon GO
Fenomena berburu koin ini mengingatkan kita pada tren beberapa tahun lalu, yaitu game Pokemon GO yang sempat populer. Seperti Koin Jagat, Pokemon GO juga menggabungkan teknologi augmented reality (AR) dan GPS, sehingga pemain dapat berburu objek virtual di dunia nyata. Meskipun fenomena tersebut juga berpotensi merusak lingkungan, kesadaran pengguna dan pemanfaatan teknologi yang tepat dapat mencegah hal tersebut.
Aplikasi Jagat: Terobosan Media Sosial Berbasis Lokasi
Aplikasi Jagat sendiri didirikan oleh dua tokoh, yaitu Barry Beagen dan Loy Xing Zhe. Barry Beagen, arsitek asal Indonesia yang merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Cornell University, menjabat sebagai Presiden Jagat, sementara Loy Xing Zhe menjabat sebagai CEO. Kedua pendiri ini bertemu pada Desember 2021 saat Barry menjabat sebagai penasihat pemerintah Indonesia untuk kebijakan ekonomi digital, sementara Loy sedang menggarap produk GameFi yang fokus pada game, sosial, dan web3.
Jagat memanfaatkan teknologi peta digital untuk menyembunyikan koin virtual di lokasi-lokasi dunia nyata, dengan tujuan untuk memperkenalkan konsep media sosial yang mengedepankan hubungan antar pengguna dan aktivitas dunia nyata, bukan sekadar berbagi postingan digital.
Kesimpulan
Fenomena Koin Jagat yang viral di Indonesia memang menawarkan hadiah yang menggiurkan, namun juga menyisakan kontroversi dan kerusakan fasilitas umum. Pengguna diimbau untuk mematuhi panduan yang diberikan oleh aplikasi agar perburuan koin ini tidak merusak lingkungan atau mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Dengan kesadaran dan etika dalam menggunakan aplikasi ini, diharapkan fenomena ini dapat berlangsung dengan lebih positif, tanpa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan fasilitas umum.