Pendiri Kerajaan Kutai Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

banner 468x60

Kerajaan Kutai adalah salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang terletak di Kalimantan Timur, tepatnya dekat dengan Sungai Mahakam. Diperkirakan berdiri pada abad ke-4 M (sekitar 400 M), Kerajaan Kutai memiliki pengaruh besar dalam sejarah Indonesia, terutama dalam penyebaran agama Hindu melalui jalur perdagangan dengan India. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang pendiri, masa kejayaan, dan peninggalan Kerajaan Kutai.

Pendiri Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai didirikan oleh Maharaja Kudungga, yang diidentifikasi sebagai kepala suku asli Indonesia sebelum pengaruh budaya India memasuki wilayah tersebut. Nama “Kudungga” pertama kali ditemukan dalam Prasasti Yupa yang ditulis dalam bahasa Sanskerta menggunakan huruf Pallawa. Prasasti ini menjadi bukti awal eksistensi kerajaan dan pengaruh Hindu di wilayah tersebut.

banner 336x280

Maharaja Kudungga kemudian digantikan oleh anaknya, Raja Aswawarman, yang turut memperkenalkan budaya Hindu di Kerajaan Kutai. Raja Mulawarman, anak dari Aswawarman, menjadi salah satu raja yang terkenal karena kekuasaannya dan kebijakan yang membawa kemakmuran bagi kerajaan ini.

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Masa kejayaan Kerajaan Kutai terjadi pada pemerintahan Raja Mulawarman. Dalam Prasasti Yupa, tercatat bahwa Mulawarman melakukan upacara pengorbanan emas yang sangat besar, yang dibagikan kepada rakyat dan dipersembahkan kepada para dewa. Pemerintahan Mulawarman juga ditandai dengan stabilitas sosial, politik, ekonomi, dan agama yang kuat.

1. Aspek Sosial

Kerajaan Kutai memiliki struktur sosial yang tertata dengan baik. Golongan terdidik yang menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa memainkan peran penting dalam kehidupan sosial. Para Brahmana (pendeta) dan Ksatria (kaum bangsawan) memegang peranan dalam kehidupan keagamaan dan politik. Selain itu, upacara-upacara keagamaan yang dilakukan menunjukkan tingkat intelektualitas yang tinggi di kalangan golongan terpelajar.

2. Aspek Politik

Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, stabilitas politik sangat terjaga. Prasasti Yupa mencatatkan bahwa Raja Mulawarman adalah seorang raja yang kuat, bijaksana, dan berkuasa. Hal ini tercermin dari keberhasilan pemerintahannya dalam menjaga kekuasaan dan memberikan perlindungan kepada rakyatnya, serta mendirikan prasasti sebagai simbol kekuasaan.

3. Aspek Ekonomi

Kerajaan Kutai terletak di dekat Sungai Mahakam, yang memudahkan akses perdagangan dan pertanian. Ekonomi kerajaan ini didukung oleh pertanian yang subur dan kegiatan beternak sapi. Raja Mulawarman juga memberikan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana sebagai simbol kebesaran dan kedermawanan.

Selain itu, Kerajaan Kutai juga mengenakan pajak atau hadiah dari pedagang luar yang berdagang di wilayahnya, yang turut menyumbang pada kekayaan kerajaan.

4. Aspek Agama

Kehidupan masyarakat Kerajaan Kutai sangat dipengaruhi oleh agama Hindu, khususnya aliran Siwa. Prasasti Yupa mencatatkan bahwa di Kutai terdapat tempat pemujaan yang suci, yaitu Waprakeswara, yang didedikasikan untuk Dewa Siwa. Agama Hindu menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan politik kerajaan.

Keruntuhan Kerajaan Kutai

Setelah masa kejayaan Raja Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami pergantian pemimpin. Kerajaan ini akhirnya runtuh pada masa pemerintahan Raja Dharma Setia yang tewas dibunuh oleh Pangeran Anum Panji Mandapa, penguasa Kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke-13 M.

Kerajaan Kutai Kartanegara, yang terletak di Tanjung Kute, menjadi penerus Kerajaan Kutai dan berkembang menjadi kerajaan Islam. Perubahan agama ini membawa kerajaan menuju masa kejayaan baru yang dikenal dengan nama Kesultanan Kutai Kartanegara.

Peninggalan Kerajaan Kutai

Salah satu peninggalan penting dari Kerajaan Kutai adalah Prasasti Yupa, sebuah tugu batu yang bertuliskan dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta. Yupa berfungsi sebagai prasasti, tiang pengikat hewan, dan lambang kebesaran raja. Tugu ini berisi silsilah raja-raja yang memerintah Kerajaan Kutai serta informasi tentang keadaan kerajaan, seperti lokasi strategis di hilir Sungai Mahakam dan penyebaran agama Hindu di bawah pemerintahan Raja Aswawarman.

Isi Prasasti Yupa juga mencatatkan berbagai kebaikan Raja Mulawarman, termasuk pemberian 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana, yang menunjukkan kedermawanannya dan kemakmuran kerajaan.

Kerajaan Kutai Kartanegara

Setelah runtuhnya Kerajaan Kutai Mulawarman, berdiri Kerajaan Kutai Kartanegara di Tanjung Kute. Kerajaan ini memiliki silsilah panjang dan menjadi bagian penting dalam sejarah Kalimantan Timur. Pada masa ini, kerajaan mengalami transisi agama dari Hindu menjadi Islam, dan dikenal dengan nama Kesultanan Kutai Kartanegara. Perkembangan ini tercatat dalam berbagai kitab sejarah seperti Kitab Pararaton dan Hikayat Raja-Raja Pasir.

Kesimpulan

Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Didirikan oleh Maharaja Kudungga, Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Mulawarman. Kejayaan tersebut tercermin dalam stabilitas sosial, politik, dan ekonomi yang kuat, serta pengaruh agama Hindu yang mendalam. Peninggalan Kerajaan Kutai, terutama Prasasti Yupa, memberikan bukti penting mengenai kehidupan kerajaan pada masa itu. Kerajaan ini akhirnya digantikan oleh Kerajaan Kutai Kartanegara yang berkembang menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara setelah mengalami transisi agama dari Hindu ke Islam.

Dengan demikian, Kerajaan Kutai memberikan kontribusi besar dalam perkembangan sejarah dan kebudayaan Indonesia, khususnya dalam penyebaran agama Hindu dan transisi menuju Islam.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *