Sandi Butar Butar Curhat Dibuli dan Dihina Petinggi Damkar Depok, Temui Dedi Mulyadi

banner 468x60

DEPOK – Sandi Butar Butar, mantan pegawai Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Depok, mengungkapkan pengalamannya yang penuh perjuangan dan kesulitan selama bekerja di instansi tersebut. Dalam pertemuannya dengan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, Sandi menceritakan pengalaman pahitnya dibuli dan dihina oleh petinggi Damkar Depok. Cerita tersebut dibagikan melalui video yang diunggah di Kang Dedi Mulyadi Channel di YouTube pada Rabu (15/1/2025).

Sandi Butar Butar Ceritakan Pengalaman Dibuli di Damkar Depok

Sandi Butar Butar memulai ceritanya dengan menyampaikan bahwa dirinya awalnya adalah seorang yang pendiam. Namun, ia menjadi korban buli di tempat kerjanya. Sandi mengungkapkan, “Celana didodorin, kaki saya ditendang, saya diam. Sampai saat apel, topi baret (Damkar) saya diambil dan saya disuruh push-up,” tutur Sandi, mengenang perlakuan yang diterimanya.

banner 336x280

Penghinaan dan Perjuangan di Tengah Kesulitan

Sandi melanjutkan ceritanya dengan menyebutkan betapa kecewa dan sakit hati dirinya setelah mendapatkan perlakuan tidak manusiawi di tempat kerjanya. Ia mengungkapkan pengalaman saat anaknya sakit dan ia tidak bisa menggunakan fasilitas BPJS karena belum dibayar oleh kantor. Ketika ia mengajukan keluhan, justru reaksi dari atasan dan rekan-rekannya semakin memperburuk keadaan.

“Apa yang buat saya sakit hati itu adalah ketika mereka bilang saya orangnya frontal dan sok jagoan. Bahkan, mereka menghina anak saya, ‘siapa suruh lu punya anak bengek’,” ungkap Sandi, sambil mengenang penghinaan yang diterimanya.

Kejadian Penghinaan dari Petinggi Damkar Depok

Menurut Sandi, penghinaan itu datang dari seorang petinggi Damkar yang saat itu menjabat sebagai Kepala Subbagian (Kasubag) berinisial JS. “Dia (JS) dulu Kasubag, sekarang menjabat sebagai Kasi Operasional di Damkar Depok,” tambahnya. Sandi merasa terjepit dan terperangkap dalam sistem yang tidak berpihak kepada mereka yang lemah di tempat kerjanya.

Pemutusan Kontrak Kerja Sandi di Damkar Depok

Sandi yang telah bekerja selama lebih dari sembilan tahun di Damkar Depok akhirnya menerima keputusan bahwa kontraknya tidak akan diperpanjang. Surat Keterangan Kerja yang diterimanya pada Kamis, 2 Januari 2025, menyebutkan bahwa masa kerjanya dari 10 November 2015 hingga 31 Desember 2024 berakhir dengan keputusan tersebut.

Salah satu pejabat di Damkar Depok, Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tesy Haryanti, menjelaskan bahwa keputusan tidak diperpanjangnya kontrak Sandi berdasarkan evaluasi kinerja selama setahun terakhir. “Kalau kerja setahun ternyata tidak menarget atau tidak ada alasan-alasan tertentu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, ya mohon maaf,” kata Tesy.

Keputusan yang Menyakitkan, Namun Bukan Pemecatan

Tesy juga menegaskan bahwa keputusan ini bukanlah pemecatan, melainkan hanya surat pemberitahuan tidak diperpanjangnya kontrak kerja. “Ini memang surat pemberitahuan, bukan pemecatan,” jelas Tesy terkait keputusan tersebut.

Sandi Butar Butar kini harus menghadapi kenyataan bahwa perjuangannya selama bertahun-tahun di Damkar Depok berakhir dengan keputusan yang menyakitkan. Namun, melalui pertemuannya dengan Dedi Mulyadi, Sandi merasa mendapat dukungan dan tempat untuk menyampaikan curhatannya yang telah lama terpendam.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *