Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Menunggak SPP, Pihak Sekolah Minta Maaf

banner 468x60

Seorang siswa kelas IV SD swasta di Medan, Sumatera Utara, mengalami perlakuan yang memalukan setelah dihukum duduk di lantai kelas akibat belum membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Siswa berinisial MA ini dipaksa duduk di lantai selama lima jam pada 6 Januari 2025, yang menimbulkan protes dari orangtua.

banner 336x280

Kisah MA yang Malu ke Sekolah

Kamelia, ibu dari MA, mengungkapkan bahwa anaknya merasa malu karena harus duduk di lantai saat mengikuti pelajaran. Awalnya, Kamelia tidak mempercayai kabar tersebut, namun setelah melihatnya sendiri pada hari Rabu pagi, ia merasa terkejut. MA harus duduk di lantai sejak pukul 08.00 hingga 13.00 WIB setiap hari sejak Senin, 6 Januari 2025.

Menurut Kamelia, ia merasa sangat terkejut dengan perlakuan yang diterima anaknya. MA bahkan merasa enggan untuk berangkat ke sekolah karena malu dengan hukuman tersebut.

Tunggakan SPP Akibat PIP Belum Cair

Tunggakan SPP MA sebesar Rp 180 ribu terjadi karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) untuk tahun 2024 yang belum cair. Kamelia mengungkapkan bahwa ia sudah berusaha mencari cara untuk melunasi tunggakan tersebut, termasuk berencana menjual telepon genggamnya demi memenuhi kewajiban sekolah.

Penjelasan Pihak Sekolah dan Permintaan Maaf

Kepala Sekolah Abdi Sukma, Juli Sari, menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya kebijakan menghukum siswa duduk di lantai akibat menunggak SPP. Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan aturan semacam itu.

Menurut Juli, wali kelas MA yang berinisiasi membuat aturan sendiri di kelasnya, yaitu siswa yang belum membayar SPP tidak diperkenankan mengikuti pelajaran. Akibatnya, MA terpaksa duduk di lantai selama jam pelajaran berlangsung. Tindakan ini tidak dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak sekolah, yang akhirnya menimbulkan kontroversi.

Juli Sari segera meminta klarifikasi kepada wali kelas MA dan meminta maaf kepada orangtua siswa atas tindakan yang tidak sesuai dengan kebijakan sekolah. Pihak sekolah juga menegaskan bahwa hukuman semacam itu tidak akan diterapkan lagi di masa depan.

Protes dari Warganet

Kasus ini menjadi viral dan memicu banyak tanggapan dari warganet. Banyak yang mengkritik pihak sekolah atas perlakuan yang diterima MA, dan mendesak agar sekolah lebih bijaksana dalam menangani masalah tunggakan SPP tanpa mengorbankan hak siswa untuk mendapatkan pendidikan.

Para warganet menyuarakan pentingnya memberi solusi yang lebih manusiawi dan tidak merendahkan martabat siswa, terutama dalam menghadapi masalah finansial seperti ini.

Kesimpulan

Kasus siswa yang dihukum duduk di lantai akibat menunggak SPP ini menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara sekolah dan orangtua, serta perlunya kebijakan yang lebih adil dalam menangani masalah biaya pendidikan. Pihak sekolah diharapkan dapat lebih bijaksana dalam menghadapi siswa yang menghadapi kesulitan finansial, tanpa merugikan hak mereka untuk belajar.

berikutĀ  tangapanĀ  sekolah atas kejadian tersebut

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed